mathaijoseph.com – Intensitas hujan yang sangat tinggi sejak Sabtu (5/7/2025) malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sedikitnya 50 Rukun Tetangga (RT) terdampak genangan. Lokasi terparah berada di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 260 cm atau 2,6 meter.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan bahwa hujan lebat yang mengguyur Jakarta telah memicu status siaga pada sejumlah titik pemantauan air. “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 50 RT,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu (6/7/2025). Status siaga 3 (Waspada) diberlakukan di Bendung Katulampa, Pos Depok, Pos Sunter Hulu, Pos Pesanggrahan, dan Pintu Air Karet.
Data ini menunjukkan eskalasi potensi banjir besar karena beberapa aliran sungai utama seperti Kali Ciliwung mengalami peningkatan debit air secara signifikan.
Wilayah Jakarta Timur Alami Genangan Tertinggi, Cawang Capai 260 cm
Wilayah Jakarta Timur menjadi kawasan dengan dampak banjir terberat. Terdapat 30 RT yang terendam air dengan ketinggian bervariasi, tergantung lokasi dan kondisi topografi.
- Kelurahan Cawang tercatat paling parah dengan 7 RT terdampak. Ketinggian air mencapai 260 cm, yang merupakan catatan tertinggi di Jakarta dalam insiden kali ini.
- Kelurahan Bidara Cina memiliki 14 RT yang terendam dengan ketinggian air antara 180 hingga 210 cm.
- Kampung Melayu juga tidak luput dari banjir dengan 4 RT dan genangan setinggi 175 cm.
- Balekambang memiliki 3 RT terdampak dengan ketinggian air sekitar 75 cm.
- Cililitan mencatat 2 RT tergenang dengan ketinggian mencapai 210 cm.
Mayoritas penyebab genangan di kawasan Jakarta Timur adalah curah hujan tinggi yang memicu luapan Kali Ciliwung, yang melintasi sejumlah kelurahan padat penduduk.
Jakarta Selatan Ikut Terimbas, Genangan Capai 140 cm di Rawa Jati
Di Jakarta Selatan, sebanyak 20 RT juga dilaporkan terendam banjir dengan intensitas yang bervariasi. Wilayah yang terkena dampak mencakup beberapa kelurahan yang berada di aliran Kali Ciliwung.
- Kelurahan Rawa Jati mengalami genangan terluas, dengan 7 RT terdampak. Ketinggian air berkisar antara 50 hingga 140 cm.
- Pejaten Timur mencatat 4 RT tergenang dengan tinggi air antara 70 hingga 85 cm.
- Manggarai memiliki 4 RT yang terendam dengan ketinggian 55 cm.
- Pengadegan mengalami banjir pada 2 RT dengan ketinggian 115 cm.
- Kebon Baru mencatat 2 RT dengan ketinggian antara 30 hingga 60 cm.
- Tanjung Barat hanya mencatat 1 RT tergenang dengan ketinggian 40 cm.
Seluruh wilayah ini terdampak akibat kombinasi antara curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung, yang merupakan salah satu sungai utama di Jakarta dan kerap menjadi titik kritis saat musim hujan.
“Baca Juga: Supermodel Gloria de Paula Kini Petarung UFC Profesional“
Antisipasi dan Mitigasi Banjir: Tantangan Tahunan Ibu Kota
Banjir di Jakarta bukanlah kejadian baru. Musim penghujan selalu menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Jakarta pada awal Juli ini mencapai lebih dari 100 mm per hari, jauh di atas ambang normal.
Kondisi ini diperparah oleh tata kelola drainase yang belum optimal dan masifnya alih fungsi lahan. Selain itu, kawasan padat penduduk yang berada dekat bantaran sungai menjadi sangat rentan terhadap bencana banjir tahunan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BPBD dan instansi terkait tengah melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan logistik ke wilayah terdampak. Warga diminta tetap waspada karena potensi hujan lebat masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Penanganan jangka panjang seperti pembangunan waduk, optimalisasi pompa air, serta relokasi kawasan rawan banjir masih menjadi pekerjaan rumah. Ke depan, kolaborasi lintas instansi dan partisipasi aktif warga menjadi kunci penting dalam menanggulangi dampak banjir di Jakarta.
“Baca Juga: Parkir Sembarangan Kena Denda Otomatis ETLE“
Leave a Reply